Begitulah kita dengungkan saat dimana Indonesia kini sudah merdeka. Saat di mana sebuahNegara meraihhak kendali penuh atas seluruh wilayah bagian negaranya. Dan Indonesia salah satunya yang mempunyai hak kendali itu untuk negaranya dari penjajahan. Hmm, kalau bicara tentang kemerdekaan tahun ini Indonesia memperingati hari Kemerdekaannya (17 Agustus 1946-17Agustus 2013) yang ke 68 tahun. Kemerdekaan yang di mana jika dilihat dari segia usia Indonesia sudah semakin dewasa. Apalagi dalam perkembangan di zaman sekarang ini, Indonesia sudah bisa disetarafkan oleh Negara-negara berkembang. Kelompok D-8 Negara Berkembang, begitulah disebut dimana Indonesia tergabung di dalamnya. Atau, yang disingkatmenjadi D-8 Developing 8 Countries. Dan semua mencakup delapan negara berkembang yang memiliki mayoritas penduduk beragama Islam yang berkeinginan mempererat kerja sama dalam pembangunan. Dan delapan anggotanya itu mencakup diantaranya: Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan dan Turki Tapi tahukah Anda di balik hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 itu mempunyai makna filosofi yang amat dalam. Terlebih bagi kaum mayoritas muslim di Indonesia tentu amat mengharukan bila diketahui dengan seksama. Bahwa dibalik filosofi kemerdekaan Indonesia banyak mengandung makna yang tersirat agar rakyat Indonesia mengkontemplasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ya, inilah sebagian makna dibalik filosofi yang terkandung di dalam hari Kemerdekaan Indonesia yang sengaja saya rangkum. Guna untuk kita sebagai rakyat Indonesia mengetahuinya yang selama ini tak pernah diketahui.
1. Peristiwa besar yang begitu sederhana Ketika upacara Kemerdekaan Indonesia yang pertama dilangsungkan di Jln. Pegangsaan Timur No. 56. Dan tiang bendera yang menjadi tempat Sang Saka Merah Putih dikibarkan terbuat dari batang bambu yang ditanam di tengah lapang beberapa menit menjelang upacara. Itulah kenyataannya yang terjadi pada sebuah upacara sakral yang dinanti-nantikan seluruh rakyat Indonesa selama lebih 300 tahun lamanya.
2. Bersamaan dengan hari Jum’at pada bulan Ramadhan Hari Kemerdekaan Indonesia ketika pembacaan proklamasi semua terjadi pada hari Jumat, 17 Agustus 1945. Dan bertepatan dengan tanggal 9 Ramadhan 1364 H.
3. Pengakuan Palestina terhadap Kemerdekaan Indonesia Tak ada satu negara yang tegas mengakui Kemerdekaan Indonesia oleh Syekh Muhammad Amin Al-Husaini hadir sebagai sosok negarawan yang pertama memberikan pengakuan dan ucapan selamat atas Kemerdekaan Indonesia. Tak hanya itu beliau juga mendesak kepada negara-negara Timur Tengah untuk mengakui Kemerdekaan Indonesia sekaligus menyakinkan Negara-negara Islam semacam Mesir, Suriah, Irak, Linabino, Yaman, Arab Saudi dan Afghanistan. Bukan hanya itu fakta yang terakhir Indonesia memperjuangkan Kemerdekaan Palestina dari penjajahan Zionis-Israel.
4. Naskah asli proklamasi yang terselamatkan. Awalnya draft teks Proklamasi itu berakhir di sebuah keranjang sampah. Namun hal bisa terselamatkan dan tersimpan dengan baik oleh seorang wartawan BM. Diah. Wartawan itu menemukan naskah asli itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda pada 17 Agustus 1945 dini hari. Lalu diserahkan kembali naskah itu kepada Soekarno setelah menyimpanya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.
Bagaimana Anda sudah mengetahui apa yang ada dibalik makna filosofi Kemerdekaan Indonesia sebenarnya. Sungguh mengharukan dan berkesan, bukan! Saya rasa sudah sepatutnya rakyat Indonesia harus memperjuangkan Negara ini agar tetap damai dan bisa lebih maju dari Negara-negara lainnya. Semoga.
0 Komentar untuk "Dibalik Filosofi Hari Kemerdekaan Indonesia KEMERDEKAAN"