Kapan Bulan Muharram 1437 H / 2015 M
- Bulan Muharram tahun 2015 ini akan jatuh pada hari Rabu Tanggal 14 Oktober 2015. Ijtima’ Matahari dan Bulan jatuh pada rasi bintang: MIIZAN 18 drajat, 59 menit, 5 detik. Ijtima’ Matahari dan Bulan jatuh pada hari: SELASA jam 6:41:40 -SIANG HARI- Bilangan jam dari ijtima’ sampai terbenam matahari: 11 jam, 18 menit, 20 detik. Tinggi hilal setelah terbenam matahari: 5 drajat, 39 menit, 10 detik. Maka: 1 Muharram 1437 Jatuh pada hari: RABU 1 Muharram 1437: 14 Oktober 2015. Ayyamul Bidh: 26-27-28 Oktober 2015. Asyuro: 23 Oktober 2015.
Keistimewaan Bulan Muharram
Nabi Muhammad Saw bersabda, “Ibadah puasa yang paling baik setelah puasa Ramadan adalah berpuasa di bulan Muharram.” Meski puasa di bulan Muharram bukan puasa wajib, tapi mereka yang berpuasa pada bulan Muharram akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah Swt. Khususnya pada tanggal 10 Muharram yang dikenal dengan hari ‘Asyura. Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi Muhammad Saw hijrah dari Makkah ke Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi di Madinah biasa berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Menurut orang-orang Yahudi itu, tanggal 10 Muharram bertepatan dengan hari ketika Nabi Musa dan pengikutnya diselamatkan dari kejaran bala tentara Firaun dengan melewati Laut Merah, sementara Firaun dan tentaranya tewas tenggelam. Mendengar hal ini, Nabi Muhammad Saw mengatakan, “Kami lebih dekat hubungannya dengan Musa daripada kalian” dan langsung menyarankan agar umat Islam berpuasa pada hari ‘Asyura. Bahkan dalam sejumlah tradisi umat Islam, pada awalnya berpuasa pada hari ‘Asyura diwajibkan. Kemudian, puasa bulan Ramadhan-lah yang diwajibkan sementara puasa pada hari ‘Asyura disunahkan.Dikisahkan bahwa Aisyah mengatakan, “Ketika Rasullullah tiba di Madinah, ia berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa. Tapi ketika puasa bulan Ramadhan menjadi puasa wajib, kewajiban berpuasa itu dibatasi pada bulan Ramadhan saja dan kewajiban puasa pada hari ‘Asyura dihilangkan. Umat Islam boleh berpuasa pada hari itu jika dia mau atau boleh juga tidak berpuasa, jika ia mau.” Namun, Rasulullah Saw biasa berpuasa pada hari ‘Asyura bahkan setelah melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan. Abdullah Ibn Mas’ud mengatakan, “Nabi Muhammad lebih memilih berpuasa pada hari ‘Asyura dibandingkan hari lainnya dan lebih memilih berpuasa Ramadhan dibandingkan puasa ‘Asyura.” (HR Bukhari dan Muslim). Pendek kata, disebutkan dalam sejumlah hadist bahwa puasa di hari ‘Asyura hukumnya sunnah.
Beberapa hadits menyarankan agar puasa hari ‘Asyura diikuti oleh puasa satu hari sebelum atau sesudah puasa hari ‘Asyura. Alasannya, seperti diungkapkan oleh Nabi Muhammad Saw, orang Yahudi hanya berpuasa pada hari ‘Asyura saja dan Rasulullah ingin membedakan puasa umat Islam dengan puasa orang Yahudi. Oleh sebab itu ia menyarankan umat Islam berpuasa pada hari ‘Asyura ditambah puasa satu hari sebelumnya atau satu hari sesudahnya (tanggal 9 dan 10 Muharram atau tanggal 10 dan 11 Muharram). Selain berpuasa, umat Islam disarankan untuk banyak bersedekah dan menyediakan lebih banyak makanan untuk keluarganya pada 10 Muharram. Tradisi ini memang tidak disebutkan dalam hadist, namun ulama seperti Baihaqi dan Ibnu Hibban menyatakan bahwa hal itu boleh dilakukan.
Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam sistem kalender Islam. Kata Muharram artinya ‘dilarang’. Sebelum datangnya ajaran Islam, bulan Muharram sudah dikenal sebagai bulan suci dan pada bulan ini dilarang untuk melakukan hal-hal seperti peperangan dan pertumpahan darah.
Legenda Dan Mitos Bulan Muharram
Banyak legenda dari salah pengertian yang terjadi di kalangan umat Islam menyangkut hariAsyura atau pada tanggal ke-10 pada bulan Muaharram, meskipun tidak ada sumber otentiknya dalam Islam. Beberapa hal yang masih menjadi keyakinan di kalangan umat Islam adalah legenda bahwa pada hari’Asyura Nabi Adam diciptakan, pada hari ‘Asyura Nabi Ibrahim dilahirkan, pada hari ‘Asyura Allah Swt menerima tobat Nabi Ibrahim, pada hari ‘Asyura Kiamat akan terjadi dan siapa yang mandi pada hari ‘Asyura diyakini tidak akan mudah terkena penyakit. Semua legenda itu sama sekali tidak ada dasarnya dalam Islam. Begitu juga dengan keyakinan bahwa disunnahkan bagi mereka untuk menyiapkan makanan khusus untuk hari ‘Asyura.
Sejumlah umat Islam mengaitkan kesucian hari ‘Asyura dengan kematian cucu Nabi Muhmmad Saw, Husain saat berperang melawan tentara Suriah. Kematian Husain memang salah satu peristiwa tragis dalam sejarah Islam. Namun kesucian hari ‘Asyura tidak bisa dikaitkan dengan peristiwa ini dengan alasan yang sederhana bahwa kesucian hari ‘Asyura sudah ditegakkan sejak zaman Nabi Muhammad Saw jauh sebelum kelahiran Sayidina Husain. Sebaliknya, adalah kemuliaan bagi Husain yang kematiannya dalam pertempuran itu bersamaan dengan hari ‘Asyura.
Anggapan-anggapan yang salah lainnya tentang bulan Muharram adalah kepercayaan bahwa bulan Muharram adalah bulan yang tidak membawa keberuntungan, karena Husain terbunuh pada bulan itu. Akibat adanya anggapan yang salah ini, banyak umat Islam yang tidak melaksanakan pernikahan pada bulan Muharram dan melakukan upacara khusus sebagai tanda ikut berduka atas tewasnya Husain dalam peperangan di Karbala, apalagi disertai dengan ritual merobek-robek baju atau memukuli dada sendiri. Nabi Muhammad sangat melarang umatnya melakukan upacara duka karena meninggalnya seseorang dengan cara seperti itu, karena tindakan itu adalah warisan orang-orang pada zaman jahiliyah. Rasulullah bersabda, “Bukanlah termasuk umatku yang memukuli dadanya, merobek bajunya dan menangis seperti orang-orang pada zaman jahiliyah.”
Hari Bersejarah Pada Bulan Muharram
Banyak sekali Peristiwa Bersejarah pada bulan Muharram, antara lain pada tanggal 10 Muharram Hari Asyura / Syahidnya Imam Husain pada Tahun 61H, pembantaian seluruh keluarga dan pengikut rombongan oleh pasukan Yazid; Nabi Adam bertaubat kepada Allah; Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit; Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dr perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama 6 bulan; Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud; Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa; Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara; Penglihatan Nabi Yaakob yang kabur dipulihkkan Allah; Nabi Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritainya; Nabi Yunus selamat keluar setelah berada di dalam perut ikan paus selama 40 hari 40 malam; Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentara Firaun; Kesalahan Nabi Daud diampuni Allah; Nabi Sulaiman dikurniakan Allah kerajaan yang besar; Hari pertama Allah menciptakan alam; Hari Pertama Allah menurunkan rahmat; Hari pertama Allah menurunkan hujan; Allah menjadikan ‘Arasy; Allah menjadikan Luh Mahfuz; Allah menjadikan alam; Allah menjadikan Malaikat Jibril dan Nabi Isa diangkat ke langit. Pada tanggal 16 Muharram terjadi perubahaan Qiblat, dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram/Makkah.
Demikianlah artikel mengenai Bulan Muharram, semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua.
0 Komentar untuk "Bulan Muharram"