Dibandingkan dengan negara lain di
dunia, budaya membaca di Indonesia jelas masih tertinggal. Bahkan dari nama
Indonesia tidak masuk dalam 10 besar negara yang selama ini lebih maju dalam
soal melek huruf.
Dari sejumlah penelitian beberapa lembaga menempatkan tingkat literasi Indonesia sangat tertinggal jauh dengan banyak negara, bahkan di tingkat Asia Tenggara. Berikut sejumlah hasil penelitian tentang literasi tersebut:
Berdasarkan penelitian Programme for International Student Assessment (PISA) 2012, Indonesia ada di peringkat 60 dengan skor 396 dari total 65 peserta negara untuk kategori membaca. Sementara skor rata-rata internasional yang ditetapkan PISA adalah 500
Capaian ini turun dibandingkan peringkat Indonesia pada 2009 yakni di urutan 57 dengan skor 402 dari total 65 negara. Sedangkan pada 2006, Indonesia menduduki peringkat 48 dengan skor 393 dari 56 negara
Di negara Asia Tenggara, kemampuan terbaik literasi membaca dipegang Singapura yakni di peringkat ke-3 dengan skor 542. Adapun Malaysia ada di atas Indonesia dengan peringkat 59 dengan skor 398.
Rendahnya membaca ini tak lepas dari masih tingginya angka buta huruf di Indonesia. Berdasarkan data Pusat Data dan Statistik Kemendikbud 2015, angka buta huruf Indonesia mencapai 5.984.075 orang.
Angka buta huruf ini tersebar di 6 provinsi meliputi, Jawa Barat (604.683 Orang), Jawa Tengah (943.683 Orang), Jawa Timur (1.258.184 Orang), Nusa Tenggara Barat (315.258 Orang), Sulawesi Selatan (375.221 Orang), dan Papua (584.441 Orang).
0 Komentar untuk "Budaya Membaca di Indonesia Jauh Tertinggal"